GIRISUKO : HUJAN TAK KUNJUNG REDA, AIR MELUAP DI JEMBATAN NDUNG DOWO

Administrator 28 November 2017 13:09:43 WIB

Girisuko (SIDA) -Selasa (28/11), hujan yang tak kunjung henti mengakibatkan beberapa wilayah terendam air. Nampak warga sekitar urung menyeberang jembatan.

Jembatan Ndung Dowo, Padukuhan Pacar II merupakan akses utama masyarakat Pacar menuju area pertanian dan juga sebagai jalur penghubung dengan Kecamatan Paliyan. Jalur ini juga merupakan jalur ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Telah menjadi peristiwa rutin, air meluap setiap kali musim penghujan. Air bisa melampaui jembatan dengan ketinggian hampir mencapai 50 cm. Ini sungguh berbahaya bagi warga yang melalui jalan tersebut. Hal ini sering dikeluhkan oleh warga sekitar. Kekhawatiran jembatan akan rubuh akibat terjangan air dan kekhawatiran lainnya.

Pemerintah Desa Girisuko telah melakukan upaya untuk mengantisipasi kekhawatiran tersebut. Mulai dari Pembangunan Jembatan melalui kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada tahun 2010, kemudian rehab di tahun 2016 melalui dana APBDes. Namun kenyataannya, air meluap belum bisa teratasi.

"Satu-satunya cara untuk menanggulangi banjir tersebut adalah dengan membuat jembatan baru, ditinggikan kurang lebih empat meter atau lima meter dari permukaan jembatan yang ada saat ini", kata Ribut Wahidi, warga Padukuhan Sanglor II yang sering melalui jembatan tersebut.

Jika itu satu-satunya solusi, tentunya memerlukan biaya yang sangat besar, APBDes tidak akan mampu menopangnya. Apalagi itu adalah akses lintas kecamatan.

"Ini menjadi pemikiran bersama, akan selalu kita sampaikan pada forum Musrenbang. Harapannya itu bisa didanai melalui APBD, APBD DIY atau jika perlu APBN", sambut Sumarini, Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum Desa Girisuko. (@y)

 

Komentar atas GIRISUKO : HUJAN TAK KUNJUNG REDA, AIR MELUAP DI JEMBATAN NDUNG DOWO

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

APBDesa Girisuko

Open Data for Gender

Open Data APBD